Redam Pemberontakan Komunis Filipina Adakan Operasi – Pemerintah Filipina mengklaim juga akan meneruskan operasi militer buat meredam pemberontakan Komunis yang sudah berjalan mulai sejak 1969. Ke-2 pihak pernah menyetujui gencatan senjata sepanjang hari raya Natal.
Militer Filipina mempersiapkan serangan kelanjutan untuk meredam pemberontakan Komunis sesudah perjanjian gencatan senjata sepanjang masa libur Natal selesai pada Selasa (2/1). Terlebih dulu pemerintah serta grup pemberontak mendeklarasikan masa tenang dengan terpisah untuk menyongsong hari raya umat Kristen itu.
” Saat gencatan senjata selesai pada jam 11 : 59 malam hari ini, itu berarti dengan automatis kami juga akan meneruskan operasi militer, ” kata Arsenio Andolong, juru bicara Departemen Pertahanan Nasional.
Andolong mengklaim gencatan senjata yang diawali pada 23 hingga 26 Desember serta 30 Desember hingga 2 Januari ” pada umumnya berjalan lancar, ” lepas dari ada insiden kecil pada ke-2 pihak yang bertikai.
Pada 25 Desember pemberontak Komunis menyerang satu unit militer di selatan propinsi Davao Oriental serta coba menculik seseorang gerilyawan pro pemerintah pada esok harinya, kata Andolong.
Jurubicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, menyebutkan ke-2 insiden ” tunjukkan sikap palsu teroris Komunis yang menjanjikan satu hal, tapi lakukan hal yang bertolak belakang, ” katanya. Walau sekian ia mengaku ” perjanjian gencatan senjata yaitu hal baik terlebih untuk pasukan kami karna mereka dapat beristirahat. “
Kemelut pada pasukan pemerintah serta pemberontak Komunis meruncing mulai sejak Presiden Rodrigo Duterte membatalkan perundingan damai Desember yang lalu serta mendeklarasikan grup pemberontak jadi teroris. Perang yang telah berkecamuk mulai sejak 1969 itu selama ini sudah menelan nyaris 50. 000 korban jiwa.