DPRD Purworejo Anggota Selingkuh Dengan Sesama Anggota

DPRD Purworejo Anggota Selingkuh Dengan Sesama Anggota – Anggota DPRD Purworejo dari Fraksi PKS dilaporkan oleh suaminya sendiri ke Tubuh Kehormatan (BK) DPRD. DS, inisial politisi wanita itu, dilaporkan udah lakukan selinguh dengan sesama anggota DPRD. Bagaiman tanggapan BK DPRD?

Ketua Tubuh Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Purworejo, Bambang Irianto, mengaku telah terima laporan itu. Dikatakannya kalau masalah itu saat ini tengah dalam perlakuan.

” Yang pasti masih tetap kami tangani, kami kumpulkan info dari beberapa saksi serta kami tidak ingin gegabah. Semuanya mesti diselidiki dengan benar. Jika kelak dapat dibuktikan ya kita aplikasikan ketetapan yang berlaku, ” kata Bambang, Senin (21/5/2018) .

DS dilaporkan udah lakukan selingkuh dengan MD, anggota DPRD dari Fraksi PKB. Keduanya keduanya sama diletakkan di Komisi C. MD sebagai ketua komisi, sedang DS yaitu anggota. Keduanya disangka telah merajut jalinan privat mulai sejak awal th. 2017.

” Juga akan dirapatkan sekali lagi buat meraih ikhtisar. Nantinya ada surat referensi dari BK ke Ketua DPRD buat utk dilakukan tindakan sesuai sama ketetapan yang ada, ” tutur Bambang.

Kapan surat referensi itu juga akan keluar, bambang malas menerangkan. ” Bukanlah pelit kabar, tapi benar-benar masih tetap dalam penyelidikan serta kami belum juga dapat menyimpulkan ” lanjutnya.

PKS udah menjatuhkan hukuman pada DS juga akan selekasnya memecatnya dari keanggotaan. ” Dalam sistem, dalam satu dua hari ini pemberhentiannya usai, ” tutur Ketua DPD PKS Purworejo Reko Budiyono.

Reko menyebutkan skandal perselingkuhan ini dilaporkan oleh suami serta anak DS ke Tubuh Kehormatan DPRD Purworejo. Fraksi PKS memperoleh tembusan surat laporan itu. Atas basic itu, DS lantas dipecat.

” Kita sebagai lakukan pemberhentian itu karna suami serta anaknya itu kan telah pada minggu waktu lalu itu kan memberikan laporan ke BK, Tubuh Kehormatan DPRD. Seseorang istri hingga dilaporkan tindakannya oleh suami serta anaknya kan bermakna sudah terlalu, bahasanya mungkin saja sudah terlalu keterlaluan, ” tutur Reko.